Menguraikan Vektor Gaya di Bidang Miring
Cara Menguraikan
Vektor Gaya di Bidang Miring
Mungkin sebagian dari kalian ada yang
bertanya-tanya, kenapa gaya berat (w) dari benda yang terletak
di bidang miring dengan sudut kemiringan sebesar θ memiliki komponen
w cos θ dan w sin θ? Lalu bagaimana caranya menguraikan gaya berat
sehingga diperoleh dua komponen gaya tersebut? Sebenarnya caranya sangat mudah
sekali, kita cukup menggunakan konsep kongruensi (kesebangunan) dan konsep
trigonometri. Oke Guys, langsung saja kita mulai pembahasannya.
Menguraikan
Vektor Gaya Berat di Bidang Miring
Misalkan
sebuah balok terletak pada bidang miring dengan sudut kemiringan sebesar θ
seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas. Untuk menguraikan vektor gaya berat dari balok tersebut,
kalian dapat melakukannya dengan menggunakan beberapa langkah berikut ini.
#1 Menggambar
Sumbu-X dan Sumbu-Y
Sumbu-X atau
sumbu horizontal pada bidang miring dapat kalian gambarkan dengan sebuah
garis sejajar dengan permukaan bidang dan melalui titik tengah
objek. Sedangkan sumbu-Y atau sumbu vertikal digambarkan dengan sebuah garis
yang tegak lurus terhadap sumbu-X tersebut seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
#2 Menggambar
Vektor Gaya Berat
Gaya berat
merupakan gaya tarik
bumi yang arahnya selalu tegak lurus ke bawah menuju pusat bumi. Oleh karena
itu, untuk benda yang terletak di bidang miring, vektor gaya berat digambarkan
sebuah anak panah lurus ke bawah seperti yang diperlihatkan pada gambar di
bawah ini.
#3 Melakukan
Analisis Geometri (Konsep Kongruensi)
Jika kalian
perhatikan gambar gaya berat di atas, vektornya membentuk sudut tertentu
terhadap sumbu-Y. Nah untuk mengetahui berapa besar sudut tersebut, kita dapat
menggunakan konsep kongruensi atau kesebangunan. Coba kalian perhatikan gambar
berikut.
Pada gambar
di atas, terdapat dua segitiga siku-siku yaitu segitiga ABC (siku-siku di D)
dan segitiga CDE (siku-siku di E). Kedua segitiga tersebut adalah kongruen
karena memiliki dua sudut yang sama yaitu:
█ ∠ABC = ∠CDE = 90ᵒ (sudut siku-siku)
█ ∠ACB = ∠DCE (dua
sudut yang saling bertolak belakang)
Karena pada
segitiga, jumlah ketiga sudutnya adalah 180ᵒ, maka secara otomatis besar ∠CED = ∠BAC = θ.
Dengan demikian, besar sudut yang diapit vektor gaya berat dan sumbu-Y akan
sama dengan besar sudut kemiringan bidang. Oleh karena itu, vektor gaya berat
di bidang miring dapat kita lukiskan sebagai berikut.
#4 Menguraikan Vektor Gaya Berat
Karena besar
sudut yang dibentuk antara vektor gaya berat dengan sumbu-Y sudah diketahui,
maka langkah selanjutnya adalah menguraikan atau memproyeksikan vektor gaya
berat tersebut pada sumbu-X dan sumbu-Y. Perhatikan gambar berikut ini.
Setelah
diuraikan, kita peroleh dua komponen gaya berat yaitu wX dan wY.
kemudian, untuk menentukan besar dua komponen gaya berat tersebut, kita dapat menggunakan
konsep trigonometri sebagai berikut.
█ sin θ = wX/w
sehingga wx = w sin θ
█ cos θ = wY/w
sehingga wY = w cos θ
Karena salah
satu sifat vektor adalah dapat dipindahkan, maka vektor komponen wX dapat
kita pindahkan segaris dengan sumbu-X sehingga gambar akhir hasil penguraian
vektor gaya berat untuk benda yang terletak di bidang miring adalah sebagai
berikut.
Berdasarkan
penjelasan di atas, untuk menguraikan vektor gaya di bidang miring, khususnya
gaya berat atau gaya luar yang tidak sejajar bidang, kalian dapat melakukan
beberapa langkah berikut ini.
█ Tentukan acuan sumbu-X dan sumbu-Y.
Gambarkan sumbu-X dengan sebuah garis yang sejajar dengan permukaan bidang
miring sedangkan sumbu-Y tegak lurus terhadap sumbu-X tersebut. Pada tahap ini,
titik tengah atau titik perpotongan sumbu-X dan sumbu-Y bisa diletakkan di
pangkal atau ujung vektor.
█ Tentukan sudut yang dibentuk vektor
gaya terhadap sumbu-X atau sumbu-Y di mana besarnya harus sama atau berkaitan
dengan sudut kemiringan bidang miring. Pada langkah ini, kalian bisa
menggunakan konsep kongruensi (kesebangunan) atau sifat-sifat sudut (sepihak,
berseberangan, atau bertolak belakang).
█ Uraikan vektor gaya pada sumbu-X dan
sumbu-Y dan tentukan rumusnya dengan menggunakan konsep trigonometri.
Comments
Post a Comment