Visualisasi deret Fourier dengan Excel

Excel kali ini masih melanjutkan post tentang Visualisasi Operasi Matematika Fungsi sinusoidal
Deret Fourier adalah penguraian fungsi periodik menjadi penjumlahan fungsi-fungsi berosilasi, yaitu fungsi sinus dan kosinus, diperkenalkan pertama kali oleh Joseph Fourier. Untuk fungsi periodik yang memiliki periode = 2π, persamaannya adalah :
f\left(x\right)=a_{0}+\sum\limits_{n=1}^{\infty}\left(a_{n}\cos{nx}+b_{n}\sin{nx}\right)
dengan
a_{0}=\dfrac{1}{2\pi}\int\limits_{0}^{2\pi}f\left(x\right)dx
a_{n}=\dfrac{1}{\pi}\int\limits_{0}^{2\pi}f\left(x\right)\cos{nx}dx
b_{n}=\dfrac{1}{\pi}\int\limits_{0}^{2\pi}f\left(x\right)\sin{nx}dx
Penjelasan lebih detil tentang deret Fourier dapat dipelajari pada literatur atau buku teks yang ada. Namun terkadang untuk mempelajarinya diperlukan visualisasi untuk menjelaskan lebih mudah dimengerti. Excel ini bertujuan membantu untuk belajar atau mengajar tentang dasar deret Fourier, tentunya dengan batasan tertentu. Literatur khusus yang digunakan dalam excel ini adalah buku “Advanced Engineering Mathematics 10th Edition” oleh Erwin Kreyszig (2011).
Telah dijelaskan di persamaan di atas, Excel ini juga membatasi pada fungsi/sinyal yang memiliki periode = 2π. Jika diinginkan untuk fungsi dengan periode berbeda excel ini harus dimodifikasi. Berikut adalah tampilan excel visualisasi deret Fourier.
Fungsi periodik pada excel ini merupakan fungsi gabungan 2 garis lurus A-B dan C-D. Masing-masing koordinatnya adalah sebagai berikut A(0,y_A) B(x_1,y_B) C(x_1,y_C) , dan D(2\pi,y_D) .  Nilai variabel y_Ay_By_C, dan y_D diatur sendiri oleh pengguna dengan menggeser scrollbar dalam range nilai -1 hingga 1. Begitu pula untuk variabel x_1 dapat diatur antara range 0,05π hingga 1.95π. Hasil pengaturan variabel-variabel ini dapat menghasilkan kombinasi bentuk fungsi/sinyal input yang beragam, seperti contoh berikut :
Secara seketika setelah bentuk fungsi input dibentuk, maka pada tabel E24:G75 akan muncul koefisien Fourier dari fungsi input tersebut, yaitu a_{0}, a_{1}, b_{1}, a_{2}, b_{2}, a_{3}, b_{3}, ...  dan seterusnya hingga n=50. Proses mendapatkan koefisien-koefisien ini  tidak dijelaskan detil di blog dan excel ini. Jika diinginkan hingga n lebih dari 50 bisa dilanjutkan tabel tersebut dengan menyalin baris sebelumnya.
Di sebelah kanan tabel koefisien Fourier dapat dilihat grafik a_n dan b_n dan disebelahnya ditampilkan grafik masing-masing suku dari deret Fourier (fungsi sinus dan cosinus). Dan di atasnya tepat di sebelah kanan grafik sinyal input ditampilkan hasil penjumlahan deret Fourier. Tampilan ini bisa diatur untuk menentukan jumlah n suku pada deret Fourier yang diinginkan. Berikut contoh tampilan bila n = 4 dan n=15.
Diharapkan dari excel ini, pengguna dapat membandingkan sendiri fungsi asli/input dengan hasil penjumlahan deret Fourier. Nampak semakin besar n, maka hasil penjumlahan semakin mendekati fungsi asli. Juga dapat dilihat terjadinya fenomena Gibbs pada hasil penjumlahan deret Fourier. Selamat belajar!
Silakan memodifikasi dan unduh file fourier2.xlsx di tautan di bawah ini:
unduh file excel
Selamat Mencoba

Comments

Popular posts from this blog

Menguraikan Vektor Gaya di Bidang Miring

Pembiasan Cahaya Pada Kaca Plan paralel, Contoh Soal dan Pembahasan

Percepatan Sudut (Anguler) Gerak Melingkar