Gaya normal
Secara umum,
besar gaya normal akan sama dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
pada arah yang sama dengan gaya normal (searah atau berlawanan). Rumus gaya
normal akan berbeda-beda bergantung pada kondisi atau keadaan benda serta
gaya-gaya luar yang mempengaruhinya. Berikut ini adalah kumpulan rumus lengkap
gaya normal pada dinamika translasi
dalam berbagai kondisi yang paling sering dibahas dalam soal fisika tentang
gaya normal.
#1 Benda
Berada di Atas Bidang Datar Horizontal
Ketika sebuah
benda berada di atas bidang datar (kasar atau licin) baik dalam keadaan diam
maupun diberi Gaya ke arah
kanan seperti tampak pada gambar di atas, maka gaya normal yang bekerja pada
benda tersebut akan sama dengan gaya beratnya. Coba kalian perhatikan
garis-garis gaya pada gambar di atas dan tinjau gaya-gaya yang bekerja pada
arah vertikal (N dan w) dan arah horizontal (F).
Gaya F
bekerja dalam arah horizontal sehingga gaya ini tidak mempengaruhi besarnya gaya
normal. Karena dalam arah vertikal tidak terjadi gerak baik ke atas maupun ke
bawah, maka berlaku Hukum Newton I sebagai
berikut.
ΣF = 0
N – w
= 0
N = w
N = mg
Dengan
demikian, rumus gaya normal pada benda yang terletak pada bidang datar
horizontal (kasar atau licin) baik diam maupun bergerak adalah sebagai berikut.
N = mg
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
m
|
=
|
Massa benda (kg)
|
g
|
=
|
Percepatan gravitasi
bumi (m/s2)
|
Ketika benda
terletak pada bidang datar horizontal kemudian ditekan dengan gaya F, maka
dalam arah vertikal benda tersebut bekerja tiga buah gaya yaitu gaya normal N
yang arahnya ke atas, Gaya Berat w yang
arahnya ke bawah dan gaya tekan F yang arahnya ke bawah. Perhatikan garis-garis
gaya yang bekerja pada benda seperti yang ditunjukan pada gambar di atas.
Gaya F
bekerja dalam arah vertikal, sehingga gaya ini mempengaruhi besarnya gaya
normal. Jika gaya F tidak terlalu besar maka keadaan benda tetap diam sehingga
berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N – F – w
= 0
N = w + F
N = mg + F
Dengan
demikian, pada benda yang terletak pada bidang datar horizontal (kasar atau
licin) kemudian ditekan dengan gaya sebesar F memiliki rumus gaya normal
sebagai berikut.
N = mg + F
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
F
|
=
|
Gaya tekan (N)
|
m
|
=
|
Massa benda (kg)
|
g
|
=
|
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
|
#3 Benda
Ditarik Miring pada Bidang Datar Horizontal
Sebuah benda
berada di atas bidang datar kemudian ditarik dengan gaya miring ke atas
ditunjukkan seperti pada gambar di atas. Untuk menentukan gaya normal, langkah
pertama adalah gambar garis-garis gaya yang dialami benda terlebih dahulu. Dan
yang harus selalu kalian ingat adalah gaya berat selalu menuju pusat bumi
sedangkan gaya normal selalu ke atas tegak lurus bidang.
Karena gaya F
miring ke atas, maka gaya tersebut membentuk sudut kemiringan sebesar
α terhadap arah horizontal. Selanjutnya proyeksikan vektor gaya F
pada sumbu X dan sumbu Y sehingga menghasilkan vektor komponen F cos α
dan F sin α. Kemudian tinjau garis-garis gaya yang bekerja
tegak lurus pada benda seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Berdasarkan
gambar garis-garis gaya di atas, terdapat tiga gaya yang bekerja dalam arah
vertikal, yaitu gaya berat w, gaya normal N dan hasil proyeksi gaya F terhadap
sumbu Y yaitu F sin α. Karena dalam arah vertikal tidak terjadi gerak,
maka berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N + F
sin α – w = 0
N =
w – F sin α
N =
mg – F sin α
Dengan
demikian, pada benda yang terletak pada bidang datar horizontal (kasar atau
licin) yang ditarik dengan gaya miring ke atas memiliki rumus gaya normal
sebagai berikut.
N = mg – F sin α
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
F
|
=
|
Gaya tarik (N)
|
α
|
=
|
Sudut kemiringan F terhadap bidang datar
|
m
|
=
|
Massa benda (kg)
|
g
|
=
|
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
|
#4 Benda
Didorong Miring pada Bidang Datar Horizontal
Ketika sebuah
benda berada pada bidang datar horizontal lalu pada benda tersebut diberi gaya
dorong miring ke bawah seperti ditunjukkan pada gambar di atas maka untuk
menentukan gaya normal yang dialami benda, gambarkan semua gaya-gaya yang bekerja
pada benda baik dalam arah vertikal maupun arah horizontal.
Gaya dorong F
bekerja miring ke bawah sehingga membentuk sudut sebesar α terhadap
bidang datar. Dengan menggunakan metode penguraian vektor, gaya F
dapat diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y dan menghasilkan gaya F cos α
dan F sin α. Dari gambar garis-garis gaya di atas, ada tiga gaya yang
bekerja pada arah vertikal, yaitu gaya normal N, gaya berat w dan gaya
F sin α. Karena tidak ada gerak dalam arah vertikal, berlaku Hukum II
Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N – F
sin α – w = 0
N = w
+ F sin α
N = mg
+ F sin α
Dengan
demikian, pada benda yang terletak pada bidang datar horizontal (kasar atau
licin) yang didorong dengan gaya miring ke bawah memiliki rumus gaya normal
sebagai berikut.
N = mg + F sin α
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
F
|
=
|
Gaya tarik (N)
|
α
|
=
|
Sudut kemiringan F terhadap bidang datar
|
m
|
=
|
Massa benda (kg)
|
g
|
=
|
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
|
#5 Benda
Ditekan pada Bidang Datar Vertikal
Untuk benda
yang terletak pada bidang datar vertikal maka arah gaya normal N dan gaya berat
w saling tegak lurus, dimana gaya normal arahnya mendatar (ke kanan atau ke kiri)
sedangkan gaya berat arahnya vertikal ke bawah sehingga dalam kondisi ini, gaya
berat tidak mempengaruhi besarnya gaya normal. Namun keadaan ini tidak mungkin
bisa terjadi jika tidak ada gaya luar yang menekan benda tersebut, karena tanpa
gaya luar benda akan jatuh bebas.
Gambar
garis-garis gaya yang bekerja pada benda ditunjukkan seperti pada gambar di
atas. Karena gaya normal arahnya horizontal, maka yang kita tinjau adalah
gaya-gaya yang bekerja pada arah mendatar (sumbu X). Apabila setelah ditekan
benda diam, maka berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N – F
= 0
N = F
Dengan
demikian, pada benda yang terletak pada bidang datar vertikal (kasar atau
licin) yang ditekan dengan gaya F memiliki rumus gaya normal sebagai berikut.
N = F
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
F
|
=
|
Gaya tekan (N)
|
#6 Benda
Didorong Miring pada Bidang Datar Vertikal
Sebuah benda
pada bidang vertikal yang diberi gaya dorong miring ke atas dengan sudut
kemiringan sebesar α terhadap arah mendatar ditunjukkan seperti pada
gambar di atas. Jika gaya dorong F diproyeksikan terhadap sumbu X dan sumbu Y
maka menghasilkan gaya F sin α yang arahnya ke atas dan F cos α yang
arahnya mendatar.
Dari gambar
garis-garis gaya yang bekerja pada benda di atas, gaya normal arahnya
horizontal ke kanan, sehingga untuk menentukan besar gaya normal kita tinjau
gaya-gaya yang bekerja pada arah mendatar. Apabila benda tidak bergerak, maka
pada benda tersebut berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N – F
cos α = 0
N = F
cos α
Dengan
demikian, pada benda yang terletak pada bidang datar vertikal (kasar atau
licin) yang didorong dengan gaya miring ke atas memiliki rumus gaya normal
sebagai berikut.
N = F cos α
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
F
|
=
|
Gaya dorong (N)
|
α
|
=
|
Sudut kemiringan F terhadap bidang datar
|
#7 Benda
Berada di Atas Bidang Miring
Apabila
sebuah benda berada di bidang miring baik licin maupun kasar, maka acuan kita
sebagai sumbu X pada sistem ini adalah bidang miringnya sedangkan sumbu Y
adalah bidang yang tegak lurus terhadap bidang miring. Kemudian gambarkan
garis-garis gaya yang bekerja pada benda. Gaya berat selalu ke bawah menuju
pusat bumi sedangkan gaya normal tegak lurus bidang miring.
Karena acuan
kita adalah bidang miring, maka proyeksikan gaya berat ke sumbu X dan sumbu Y
sehingga dihasilkan gaya w sin α dan w cos α. Seperti yang
terlihat pada gambar di atas. Dari gambar tersebut, gaya yang bekerja dalam
arah sumbu Y adalah gaya normal N dan gaya w cos α. Karena pada sumbu Y
tidak ada Gerak maka
berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.
ΣF = 0
N – w
cos α = 0
N = w
cos α
N = mg
cos α
Dengan
demikian, rumus gaya normal suatu benda yang terletak pada bidang miring (licin
atau kasar) baik dalam keadaan diam maupun bergerak adalah sebagai berikut
N = mg cos α
|
Keterangan:
|
||
N
|
=
|
Gaya normal (N)
|
α
|
=
|
Sudut kemiringan bidang miring
|
m
|
=
|
Massa benda (kg)
|
g
|
=
|
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
|
Comments
Post a Comment